Thursday 21 June 2012

Indahnya Pahala Menahan Marah

Siapa yang menahan marah, padahal ia boleh melepaskan kemarahannya, maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya." (HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)

Sesungguhnya menahan diri dari marah adalah sifat muttakin dan balasannya di sisi Allah adalah balasan orang-orang yang bertakwa. Dan Allah memberi jaminan kepada orang yang berjaya menahan kemarahan ini dengan memberi keutamaan di hari akhirat untuk memiki syurga yang dia mahu, berdasarkan dalil hadis:

‘Sesiapa yang dapat menahan dari kemarahan dan ia berjaya menghilangkannya di hari kiamat kelak Allah memberi keutamaan dari sekalian makhluk sehingga ia memilih mana-mana pintu syurga yang ia mahu’. (HR.Al-Bukhari)

Adakalanya, Rasulullah S.A.W. juga marah. Namun, marahnya tidak melampaui batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi melainkan karena kehormatan agama Allah. Rasulullah S.A.W. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa),dan memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR.Bukhari)
Sabdanya pula, "Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk, kata-katanya keji dan kotor." (HR. At-Tirmidzi)

0 comments: